Nama botani: Eugenia Caryophyllata.
Komposisi Utama: Eugenol, β-caryophyllene, Eugenyl acetate, α-caryophyllene, Isoeugenol, Methyleugenol.

Minyak kuncup cengkeh meningkatkan kesehatan kulit, meredakan nyeri, dan membantu terapi neurodegeneratif. Minyak ini terutama digunakan dalam perawatan gigi karena sifat anti-karies dan anestetiknya. Minyak ini memiliki aroma kayu yang pedas, hangat, dan sedikit pahit.

SIFAT:
Antikaries, anestesi, antioksidan, antiperadangan, antibakteri, antivirus dan antijamur.

EMOSI UTAMA:
Menyegarkan, merangsang.

KESELAMATAN & TINDAKAN PENCEGAHAN:
Harap dapatkan informasi lengkap sebelum menggunakan.
Jangan ditelan atau dibiarkan masuk ke saluran pernafasan karena dapat berakibat fatal.
Minyak kuncup cengkeh dapat menyebabkan reaksi alergi dan iritasi kulit ringan.
Berbahaya bagi lingkungan perairan.
Dapat mengiritasi selaput lendir, terutama area mata.
Penggunaan dermal maksimum 0,5%.

APLIKASI:
Menghirup
Menghirup aromanya saja dapat memberikan efek tertentu bagi pikiran, tubuh, dan jiwa kita. Panca indra yang paling sensitif membiarkan aroma tersebut meresap ke dalam sel-sel internal, berinteraksi dengan sistem limbik, dan menghasilkan respons emosional yang diinginkan.
Difusi
Cara paling efektif dan efisien untuk menikmati minyak esensial. Menggunakan alat difusi khusus memungkinkan kita merasakan manfaat aromatiknya dalam waktu yang lebih lama.
Penggunaan Topikal
Minyak esensial mudah diserap kulit, jadi pastikan untuk memahami sifat minyak, sensitivitas kulit Anda, dan batas penggunaan maksimum untuk setiap minyak. Penggunaan topikal mengharuskan kita untuk memperhatikan pedoman dosis aman per hari.
Penggunaan Internal
Jangan sekali-kali menelan atau mengonsumsi minyak esensial sebelum mengetahui keamanannya atau berkonsultasi dengan dokter.

Sebagai tambahan asli dari Indonesia, cengkeh mendukung kesehatan kulit, menghilangkan rasa sakit dan membantu terapi saraf. Jamak digunakan pada perawatan gigi karena sifatnya yang anti karies.
SIFAT: Anti karies, anestesi, antioksidan

Eugenol, β-kariofilen, eugenil asetat, α-kariofilen, isoeugenol, metileugenol